mungkin itu kamu, yang aku tunggu sejak
matahari bergulir dari timur dan belum juga terbenam hingga 2tahun lewat. meski
wujudmu nampak diwaktu yang kurang tepat.
mungkin itu kamu, yang melepas candu
rindu yang beku di ulu hatiku, lalu mencair di sudut mataku. meski aku sangat
tau, bahwa aku selalu menikmati itu.
mungkin itu kamu, yang menawarkan pelangi
disetiap hari, jam, menit, detik dan disetiap helaku. meski pada nyatanya,
kadang ada juga kelabu kau titipkan bersandar dibahuku.
mungkin itu kamu, yang mengajakku meniti
sepi dari pagii itu hingga saat ini. meski di sekalii waktu, melebur tawa
ketika jarimu bertaut dengan jari-jariku.
mungkin itu kamu, yang menegurku di
sebuah persimpangan, akhirnya aku terbujuk menyapamu balik. meski aku tau, tau
sekalii kan ada yang sakit hati.
mungkin itu kamu, yang melerai lara di
kabut duka, menyelipkan secarik suka dalam warna langit. meski kamu selalu
terberai di tiap kepingan situasi tanpa pernah ada jawab atas tanyaku.
mungkin itu kamu, yang membuai sepi agar
lekas pergi, meninggalkanku berdua denganmu saat sempat dengar ceritaku. meski
hanya sekali dua kali sepi itu bisa patuhi perintahmu.
mungkin itu kamu, yang memeluk gigil
tubuhku saat dingin dunia menyerang ringkih tubuh ini. meski aku tau, kamu pun
pernah luka karenanya.
mungkin itu kamu, yang mengetuk pintu
kaca rumahku, pamerkan senyum manis yang lumpuhkan sarafku. meski di setiap
inchi senyum itu, akan mengancam bayangmu untuk selalu terpenjara dalam
pikirku.
mungkin itu kamu, yang menyuruh bintang
menari di pekat malam, menghadiahkan keindahan tak terlupakan. meski beku angin
menusuk pori di sela hangat yang coba kamu beri.
mungkin itu kamu, yang melukis mimpi di
musim kemarau, di gersangnya harapan. meski ketidakpercayaan mampir di waktu-waktu
tak terduga, tapii sungguh aku selalu percaya kamu.
mungkin itu kamu, yang menyimpan galau
dalam kotak pandora yang terlarang dibuka. meski ada saat dimana semua tumpah
ruah karena ketiadaanmu tuk menjaganya.
mungkin itu kamu,
dan aku berharap itu memang kamu. tanpa
satupun manusia lain yang bisa menyangkalnya.